Kamis, 17 Oktober 2019

Kebergunaan dalam interaksi manusia dan komputer





 Dalam merancang sebuah sistem banyak sekali yang harus diperhatikan, salah satu faktor penting adalah “kebutuhan”. Didalam perancang sebuah sistem kamu harus dapat menyelesaikan masalah-masalah yang ada, karena hal tersebut akan menambah efisiensi yang meningkatkan produktivitas, ataupun akan menambahkan efektifitas didalam suatu produktivitas. Tentu hal ini mengarah kepada “KEBERGUNAAN” di dalam interaksi manusia dan komputer. Di dalam IMK tersebut, terdapat beberapa hal penting mengenai kebergunaan ini, antara lain sebagai berikut  :
A. KESALAHAN KLASIK
Terdapat beberapa kesalahan umum yang sering kali dilakukan oleh perancang sistem antara lain sebagai beriku :
1. Perancangan yang didasarkan pada common-sense,
2. Anggapan bahwa perilaku seseorang telah mewakili suatu kelompok di mana dia berada,
3. Keinginan atasan yang harus dilakukan,
4. Kebiasan dan/ atau tradisi lama,
5. Anggapan implisit  yang tidak sesuai/ tidak didukung,
6. Keputusan peracangan awal yang tidak didukung,
7. Penundaan evaluasi “sampai waktu luang”,
8. Evaluasi formal yang menggunakan kelompok subyek yang tidak sesuai, 
9. Eksperimen yang tidak dapat dianalisis.
B. KEPUASAAN BERINTERAKSI
Kepuasan berinteraksi ini adalah salah satu criteria yang penting untuk dapat menentukan kebergunaan dari sebuah sistem. 
Kepuasan berinteraksi tersebut dapat dicapai jika sistem memenuhi 8  aturan (shneiderman,1998) antara lain sebagai berikut : 
1.  Konsistensi
2.  Fasilitas kunci-cepat 
3. Umpan balik yang informative
4. Rancangan dialog yang mengarah ke penutupan (closure)
5. Pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan
6. Pembalikan tindakan yang mudah 
7. Dukungan pada locus of control internal
8. Pengurangan beban memori jangka pendek.
C. DEFINISI KEBERGUNAAN
Kebergunaan tersebut dapat didefinisikan ialah sebagai derajat kemampuan sebuah perangkat lunak untuk membantu pengguannya dalam menyelesaikan sebuah tugas.

Menurut Dix, et,al. (2004), keberhasilan pada sebuah sistem dalam  membantu penggunaannya menyelesaikan tugas itu ditentukan oleh kombinasi 3  kata “guna” yang kesemuanya itu harus benar, yakni :
1. Berguna (useful)
2. Dapat digunkan (useable)
3. Digunakan (used).

Nielsen (2003) juga menyebutkan 5  buah komponen kualitas dalam  menentukan kebergunaan sebuah sistem, yaitu kemampuan untuk dipelajari,mudah diingat, kesalahan dan keamanan, dan kepuasan.
D. UJI KEBERGUNAAN
Uji kebergunaan merupakan sebuah proses untuk mengukur karakteristik interaksi manusi-komputer dari sebuah sistem. Uji kebergunaan tersebut juga digunakan untuk dapat mengidentifikasi kelemahan-kelemahan antarmuka, sehingga perancang sistem ini dapat memperbaikinya dengan secara tepat.
Uji kebergunaan ini juga digunakan untuk dapat mengidentifikasi kelemahan-kelemahan antarmuka, sehingga perancang sebuah sistem dapat dilakukan dengan secara informal ataupun dengan secara menyeluruh dan juga ketat, dari yang berbiaya murah sampai yang memiliki biaya yang sangat mahal,dan dari yang cepat sampai yang memakan waktu yang lama. Berbagai pendekatan di atas di tujukan untuk menghasilkan sebuah sistem yang lebih baik.

Levi dan caonrad (1997) menyebutkan terdapat 3 jenis uji kebergunaan, yakni uji eksploratori , threshold test erta  uji perbandingan.

Beberapa cara uji kebergunaan, antara lain :
 1. Pemilihan Kartu
 2. Evaluasi Heuristik
 3. Uji Berbasis Skenari

 https://www.pendidikanku.org/2017/07/kebergunaan-dalam-imk.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar